Minggu, 22 Maret 2009

berawal dari kenaikan harga BBM, lalu adanya isu kelangkaan minyak tanah, dan kurangnya pasokan listrik negara,,

kini, harga LPG kembali di naikan dengan dalih Perusahaan Gas Negara merasa rugi apabila harga LPG tidak dinaikan,,,

sebelum adanya konversi minyak tanah k gas, pemerintah berdalih bahwa subsidi minyak tanah akan dialihkan kepada hal lain, namun, realisasinya belum terbukti.

dali pemerintah pun menyatakan bahwa dengan penggunaan gas, masyarakat akan merasa untung karena murahnya harga gas...

kini, dengan kenaikan harga gas, banyak rakyat yang menggelu-elukan kenaikan tersebut, sementara minyak tanah telah ditarik dari peredarannya..

apakah ini adil?


perbaikan ekonomi negara yang seakan dibebankan kepada rakyat tanpa memperdulikan kesulitan rkyatnya,,

mengapa pemerintah yang "katanya" arif dan bijaksana itu tidak juga membebankan hutang negara dan perbaikan ekonomi ini kepada para pejabatnya?

bukan kah pejabat negara seharusnya adalah para pekerja sosial yang tidak memperhitungkan untung rugi dari pendapatannya,,??


bukan kah para pejabat negara tersebut tidak seharusnya memperebutkan bangku kekuasaan hanya semata-mata demi mendapatkan "tunjangan dan bonus " dari pajak yang telah dibayarkan secara sukarela oleh rakyatnya sambil berharap perbaikan kehidupan yang seharusnya dipikirkan juga oleh para pemimpinnya,,


renungkanlah hai PEMIMPIN KU,,,

pikirkanlah rakyatmu, bukan bawahanmu saja,,,

BY : Jonathan Worotikan
Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia

Tidak ada komentar:

Semangat Aktivis

Semangat Aktivis