Jumat, 06 Februari 2009

Konflik Sosial Sebuah Alternatif Penyelesaian??


konflik dapat dilihat sebagai sebuah perjuangan antar individu atau kelompok untuk memenangkan sesuatu tujuan yang sama - sama ingin mereka capai. kekalahan atau kehancuran pihak lawan dilihat oleh yang bersangkutan sebagai sesuatu tujuan utama untuk memenangkan tujuan yang ingin dicapai, berbeda dengan persaingan atau kompetisi, dimana tujuan utama adalah pencapaian kemenangan melalui keunggulan prestasi dari yang bersaing, maka dalam konflik tujuannya adalah penghancuran pihak lawan sehingga seringkali tujuan untuk memenangkan sesuatu yang ingin dicapai menjadi tidak sepenting keinginan untuk menghancurkan pihak lawan. konflik sosial yang merupakan perluasan dari konflik individual, biasanya terwujud dalam bentuk konflik fisik atau perang antar dua kelompok atau lebih, yang biasanya selalu terjadi dalam keadaan berulang.

dalam karya klasik tokoh sosiologi talcott parsons dan edward shills (1951), dinyatakan bahwa proses-proses sosial yang terwujud sebagai tindakan tindakan sosial pada dasarnya adalah untuk dapat saling bekerjasama diantara para pelaku yang warga masyarakat. karena itu proses - proses sosial mempunyai fungsi fungsi yang menekankan tujuan untuk terwujudnya kehidupan sosial dan kemasyarakatan yang bercorak keseimbangan atau ekuilibrium diantara unsur - unsurnya, sehingga menghasilkan adanya integrasi sosial dan integrasi kemasyarakatan

dahrendorf (1959), salah seorang tokoh yang mengembangkan model konflik, melihat bahwa kehidupan manusia dalam bermasyarakat didasari oleh konflik kekuatan, yang buka semata - mata diakarenakan oleh sebab - sebab ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Karl Marx, tetapi karena berbagai aspek yang ada dalam masyarakat.

model konflik dari dahrendorf dapat digunakan untuk melihat berbagai gejala sosial yang berlaku dalam elite politik dan militer dalam zaman orde baru, bila kita mengikuti model dahrendorf diatas, maka secara hipotetis kita ketahui bahwa dalam setiap masyarakat terdapat potensi - potensi konflik karena setiap warga masyarakat akan mempunyai kepentingan yang harus dipenuhi yang dalam pemenuhannya akan harus mengorbankan kepentingan warga maysarakat lainnya

jadi, sebuah persyaratan penting bagi meredam atau menghentikan konflik sosial yang mentransformasikan dirinya menjadi kerusuhan sosial yang ditandai oleh menonjolnya konflik fisik yang saling menghancurkan, adalah adanya aturan main yang adil dan adanya penegak hukum yang dapat bertindak adil dan bertindak sebagai pengayom masyarakat

Semangat Aktivis

Semangat Aktivis